Matanusra.com | Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menandatangani pernyataan kehendak atau Letter of Intents (LOI) dengan Direktur Global Labour Solutions, Australia, Linda Reeves, Selasa (15/07/2019). LOI yang ditandatangani di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB itu memuat kesepakatan bersama tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia NTB yang akan bekerja di Australia.
Untuk tahap pertama, tenaga yang akan dilatih dan dikirim ke Australia adalah tenaga keperawatan. Targetnya, Desember 2019 mendatang, mereka sudah bekerja di Australia.
Gubernur menyampaikan kerja sama yang dibangun antara Pemerintah Provinsi NTB dan GLS Australia ini merupakan tahap awal untuk membuka peluang kerjasama lain yang lebih besar dengan negeri Kanguru. Apalagi, Australia, khususnya di North Territory memiliki iklim cuaca yang hampir sama dengan NTB. Termasuk, jarak kedua wilayah ini tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1,45 jam dengan menggunakan pesawat.
"Saat ini, kita sedang menggagas direct flight dari Lombok ke Darwin," jelas Doktor Zul, sapaan akrab Gubernur NTB itu.
Bekerja di Australia katanya, memiliki standar yang jelas. Karena itu, tanaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahan-perusahan besar di Australia harus dilatih keterampilannya serta standar dalam bekerja.
"Standar keselamatan dan kesehatan harus dilatih. Jangan sampai, karena lihat sungai, langsung ingin nyebur. Padahal banyak buaya di situ," jelasnya.
Selain tenaga keperawatan, Gubernur mendorong kepala OPD NTB untuk menjajaki kerjasama di bidang peternakan. Di Darwin katanya, satu orang bisa beternak ribuan ekor sapi dengan luas lahan ratusan bahkan ribuan hektar. Dengan banyaknya jumlah komoditas sapi di wilayah itu, pemerintah dan masyarakat NTB akan mendapat keuntungan dari segi pengembangan pakan ternak.
Tidak hanya itu katanya, kalau sapi yang rata-rata masih kurus itu diimpor ke NTB dengan harga murah, kemudian masyarakat menternaknya kembali sampai gemuk, maka akan memiliki nilai ekonomis tinggi saat penjualan. Keuntungan lain yang diperoleh masyarakat NTB kata Doktor Zul adalah terpenuhinya kebutuhan daging murah bagi masyarakat NTB.
Karena itu, Gubernur meminta Kepala OPD untuk lebih aktif mencari peluang kerjasama dengan negara-negara luar. Termasuk Badan promosi pariwisata juga harus lebih proaktif.
Konjen RI untuk Darwin, Northern Territory, Australia, Diki Suryanata Miharja menjelaskan program meningkatkan SDM ini perlu dilakukan. Sebab, dengan SDM serta skill yang mumpuni, para pekerja akan mendapatkan pekerjaan yang layak di Luar negeri. Sehingga, pengalaman bekerja di luar negeri itu, akan membantu masyarakat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan, khususnya masyarakat NTB.
"Kami akan menjadi jembatan, membantu, melindungi bahkan mempromosikan," jelasnya.
Ia berharap kerjasama ini memilih bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga, tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan dapat terwujud dengan baik.
"Terima kasih banyak atas seluruh kerja pemerintah provinsi NTB," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Global Labour Solution, Linda Reeves menilai NTB memiliki banyak potensi berupa sember daya manusia yang bisa diandalkan secara profesional. Dengan potensi kemampuan itu katanya, masyarakat NTB akan mendapatkan tawaran pekerjaan yang layak, tidak lagi hanya seputar pembantu rumah tangga.
Karena itu, dengan kerjasama yang dijalin ini, akan memberi kesempatan untuk meningkatkan skill serta pelatihan serta standar kerja bagi masyarakat NTB. Baik itu tenaga keperawatan, hospitality dan perkebunan.(RL)
0 Komentar