Matanusra.com | Sumbawa – Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, S.E, M.Sc., Komandan Kodim 1607/Sumbawa memberikan materi Wawasan Kebangsaan mengenai pemahaman cegah tangkal radikalisme/Separatisme di Aula Medilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (02/10).
Pembekalan Wawasan Kebangsaan yang dirangkai dengan Sosialisasi Pembauran Kebangsaan dan Pendidikan 2019 diselenggarakan oleh Badan Kesbangpoldagri Kab. Sumbawa bersama Kodim 1607/Sumbawa tersebut dihadiri oleh Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril, B.Sc., Dandim 1607/Sumbawa Letkol Inf Samsul Huda, SE, M.Sc., Kapolres Sumbawa AKBP Tunggul Sinatrio, S.IK, MH., Kaban Kesbangpoldagri Kab. Sumbawa Drs Irawan Subekti, Ketua FKUB Kab. Sumbawa Drs. H Umar Hasan, Ketua FKDM Kab. Sumbawa Mayor (Purn) Pristiwanto, Ketua MUI Kab. Sumbawa Ustadz Syukri Rahmat, S.Ag, Toga, Toma dan para tamu undangan lainnya berjumlah 100 orang.
Dandim 1607/Sumbawa yang memberikan materi cegah tangkal radikalisme/separatisme mengatakan bahwa radikalisme itu sendiri merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan mengabaikan,memutar balikkan nilai-nilai yang ada secara drastis Iewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
“Benih-benih tentang radikalisme saat ini masih ada. Beberapa strategi dalam menghadapinya meliputi kontra radikalisasi yakni berupa upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan serta nilai-nilai non-kekerasan. Dalam proses ini strategi yang dilakukan adalah melalui pendidikan, baik formal maupun non formal,” imbuh Dandim.
Kontra radikalisasi yang diarahkan dalam masyarakat melalui kerja sama dengan para tokoh agama, pendidikan, masyarakat, adat, dan tokoh pemuda serta stakeholder lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan.
Dandim juga menyampaikan dampak buruk radikalisme yang sering terjadi yaitu perang antar suku, unjuk rasa berujung ricuh, bentrokan mahasiswa dengan aparat, pembakaran tempat ibadah, yang mana semua itu pada akhirnya akan menimbulkan konflik, baik horizontal maupun vertikal.
“Mencegah radikalisme dapat menggunakan rekayasa teknologi dan mengutamakan langkah preventif dengan menanamkan nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran. Waspada terhadap provokasi berjejaring dalam komunitas,” tegas Letkol Inf Samsul Huda, S.E, M.Sc.
Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa.
Dandim juga mengajak masyarakat untuk mencermati kemungkinan yang dapat memicu tindakan radikalisme. "Mari kita cegah dan tangkal bersama semua bibit separatisme dan radikalisme dengan menerapkan Pancasila dan UUD 1945", himbau Dandim.(MN/opk)
0 Komentar