Hadir dalam acara launching tersebut antara lain Asisten lll Setda Lobar M. Hendrayadi, Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi, Kepala OPD Kabupaten dan Provinsi NTB, Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi NTB dan Lobar, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Camat, Tim TTPS Kecamatan dan Desa, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kecamatan Sekotong.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Lombok Barat Hj.Sumiatun menyampaikan Kabupaten Lobar lokus stunting sejak tahun 2018. Data prevalensi balita stunting di Kabupaten Lombok Barat dari tahun ke tahun terus menunjukkan perbaikan.
" Riskesdas tahun 2007 angka stunting Kabupaten Lombok barat sebesar 49,7% dan pada Riskesdas Tahun 2018 turun menjadi 33,61%. "Dari tahun ke tahun data prevalensi balita stunting mengalami perbaikan", ujarnya.
Hj. Sumiatun menyampaikan berdasarkan data hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 14 % dan Penimbangan di bulan Februari 2023 berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat sebesar 13,6%. Artinya Kabupaten Lombok Barat sudah melampaui target yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 sebesar 14%.
Secara khusus di Kecamatan Sekotong pada penimbangan bulan Februari 2023 kemarin angka stunting sebesar 15,1%, sudah menurun bila dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2022 sebesar 22,62.%.
" Data stunting kita di Lombok Barat sudah 13,6% sudah melampaui target nasional sebesar 14%. Khususnya di Sekotong kita sudah diangka 15,1%", jelasnya.
Wabup Hj. Sumiatun menjelaskan ada beberapa upaya yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam percepatan penurunan stunting diantaranya
membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
Penugasan untuk 3 Asisten pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat sebagai Pembina Wilayah Percepatan Penurunan stunting.
Disamping itu untuk mendukung dan mengawal proses percepatan penurunan stunting di kelompok sasaran, telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga sebanyak 556 Tim dengan jumlah anggota Tim Pendamping Keluarga sebanyak 1668 orang.
"Kami juga sudah melaksanakan pengumpulan data indikator percepatan penurunan stunting yang terdiri dari 29 indikator layanan". imbuhnya.
Hj. Sumiatun pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi NTB yang telah membantu upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lombok Barat.
Selanjutnya Pemkab Lombok Barat mengharapkan pendampingan yang berkala atau periodik oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam upaya mewujudkan angka stunting Kabupaten Lombok Barat 1 (satu) digit pada tahun 2024.
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada TPPS Provinsi NTB yang telah membantu upaya percepatan penurunan stunting di Kab. Lombok Barat. Saya juga mengharapkan pendampingan yang berkala atau periodik oleh TPPS Provinsi NTB, agar kami dapat mewujudkan angka stunting Kabupaten Lombok Barat 1 (satu) digit pada tahun 2024" tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB lr. H. Ridwansyah M.Sc menjelaskan Kementerian PUPR melalui Dinas PUPR akan menganggarkan dana senilai 100 miliar untuk perbaikan jalan di Kabupaten Lombok Barat termasuk akses jalan di wilayah Kecamatan Sekotong dan dengan harapan agar memberikan kontribusi yang positif bagi aksesibilitas, kelancaran transportasi dan kontribusi bagi peningkatan derajat kesehatan khususnya di Kabupaten Lombok barat. "Saya berharap kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Provinsi akan memberikan manfaat bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat khususnya masyarakat Kecamatan Sekotong", jelasnya.
Kegiatan pendampingan ini diakhiri dengan pemberian simbolis bantuan kepada masyarakat Kecamatan Sekotong dan foto bersama.
0 Komentar