LOMBOK UTARA penanntb.com – Dampak kekeringan yang melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Setiap tahun, wilayah ini kerap mengalami kekeringan yang mempengaruhi ketersediaan air bersih bagi warga di berbagai kecamatan. BPBD KLU merespons dengan berbagai langkah mitigasi, termasuk distribusi air bersih melalui mobil tangki dan pembagian tandon air kepada masyarakat terdampak.
M. Zaldi Rahadian, Kepala Pelaksana BPBD KLU, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Putradi, menyampaikan bahwa distribusi air bersih sudah dilakukan sejak awal tahun 2024.
Droping air bersih ini dilakukan secara berkala menggunakan mobil tangki, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah yang sulit mendapatkan akses air.
"Kami sudah melakukan droping air sejak bulan Januari lalu, dan hingga saat ini terus berlanjut. Selain itu, kami juga membagikan tandon air untuk masyarakat terdampak kekeringan," ujar Putradi pada Rabu (18/09), dalam keterangan kepada media.
Sebagai bagian dari upaya penanganan kekeringan, BPBD KLU tidak hanya membagikan tandon air kepada kelompok masyarakat yang terdampak secara langsung, namun juga menempatkannya di lokasi-lokasi strategis seperti masjid dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap air bersih, terutama di tempat-tempat yang sering dikunjungi warga.
"Karena saat ini juga memasuki masa politik, kami tidak ingin terjadi salah paham terkait bantuan ini. Oleh karena itu, kami pastikan bahwa tandon-tandon tersebut ditempatkan di fasilitas umum seperti masjid dan tempat ibadah lainnya," kata Putradi.
Penempatan tandon air ini juga dilakukan berdasarkan pertimbangan jarak antara lokasi masyarakat dengan titik distribusi air yang di-drop oleh mobil tangki. BPBD KLU berusaha memastikan bahwa warga tidak perlu berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air bersih.
“Kami ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, agar mereka yang berada di lokasi sulit tidak harus menunggu terlalu lama atau berjalan terlalu jauh untuk mendapatkan air dari tangki,” tegas Putradi.
Dalam keterangan lebih lanjut, Putradi menyebutkan bahwa berdasarkan data terbaru, jumlah titik kekeringan di Lombok Utara mengalami peningkatan. Tahun ini, beberapa wilayah baru juga terkena dampak kekeringan, yang tersebar di lima kecamatan di KLU. Kondisi ini mendorong BPBD untuk mengajukan tambahan anggaran guna pengadaan tandon air pada anggaran perubahan tahun ini.
“Kami mencatat adanya peningkatan titik kekeringan tahun ini, yang tersebar di lima kecamatan. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan tambahan pengadaan tandon di anggaran perubahan ini, karena tandon yang ada saat ini masih kurang untuk menutupi seluruh kebutuhan masyarakat terdampak,” tutup Putradi.
0 Komentar