Breaking News

Wabub Danny Resmi Luncuran Gerakan Orang Tua Asuh di Lombok Utara

 

Wabub Danny Resmi Luncurkan Gerakan Orang Tua Asuh di Lombok Utara 




LOMBOK UTARA penantb.com || Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Danny Karter Febrianto Ridawan Resmi Meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh. Gerakan ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan perhatian dan dukungan, baik dalam hal pendidikan maupun kesejahteraan.

Acara yang berlangsung di Aula RSUD KLU tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolres Lombok Utara yang diwakili oleh Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Armane Adi, perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Utara, Ketua Yayasan, Manager dari beberapa hotel, serta undangan lainnya. Selasa (10/09/2024)

Danny Karter menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepekaan sosial yang diinisiasi oleh berbagai pihak, termasuk NGO dan Dinas Sosial. 

"Ini adalah program kepekaan sosial maupun program gotong royong yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan," ungkapnya.

Danny Karter mengakui bahwa baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memiliki keterbatasan dalam memberikan pelayanan dasar, terutama di bidang pendidikan, kepada anak-anak. Oleh karena itu, program Gerakan Orang Tua Asuh ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi anak-anak yang kurang mampu, termasuk anak yatim, anak-anak yang menjadi korban kekerasan, serta anak-anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan minimal hingga tingkat SMA atau kejuruan.

"Masih banyak anak-anak di Lombok Utara yang mendapatkan kekerasan, anak yatim, kemudian anak-anak yang tidak mampu untuk sekolah minimal SMA atau kejuruan. Ini adalah sebuah kepekaan yang membangkitkan rasa kepedulian terhadap sesama," ujar Danny Karter.

Lanjut Danny, Dalam upaya memastikan keberhasilan program ini, pemerintah daerah mengundang berbagai pihak, termasuk kepala desa, perwakilan perbankan, pengusaha, serta dinas-dinas terkait. Hal ini dilakukan agar semua pihak dapat terlibat dalam memberikan dukungan, baik secara finansial maupun pendampingan. 

"Minimal anggaran yang dibutuhkan untuk setiap anak asuh berkisar antara 400 hingga 600 ribu rupiah per bulan," kata Danny

Danny juga menekankan bahwa skema dan aturan pelaksanaan program ini telah didiskusikan dengan matang. Setiap anak yang diasuh akan dievaluasi secara berkala, yaitu setiap tiga hingga enam bulan atau bahkan satu tahun. Pendampingan akan diberikan kepada keluarga terdekat anak, para guru di sekolah, atau teman-teman relawan yang berada di daerah tersebut.

"Kami telah mendiskusikan skema dan aturan mainnya. Setiap anak akan diasuh oleh satu orang tua asuh, dan evaluasi akan dilakukan setiap tiga hingga enam bulan atau hingga setahun," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam pemilihan anak asuh, kepala desa setempat juga diberi wewenang untuk mengidentifikasi anak-anak yang memerlukan intervensi. Program ini terbuka untuk berbagai kategori anak, seperti anak yatim, anak-anak korban gempa, anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi, anak-anak penyandang disabilitas, serta anak-anak korban kekerasan dan broken home.

Selain partisipasi dari masyarakat lokal kata Danny, program ini juga didukung oleh berbagai donatur, baik dari Lombok Utara, Jakarta, maupun dari luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi gerakan yang lebih luas dan bermanfaat bagi banyak anak.

“Juga ada donatur-donatur, bukan hanya dari Lombok Utara tetapi juga dari Jakarta bahkan dari luar negeri. Kami harapkan semua ini dapat di-share dan semoga menjadi gerakan yang luar biasa,” tutup Danny Karter. (Ten*)


0 Komentar






Type and hit Enter to search

Close