BPBD Lombok Utara Akan Pasang Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami di Daerah Rawan Bencana (Google) |
LOMBOK UTARA, penantb.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan segera mengambil langkah mitigasi bencana dengan memasang alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami di berbagai titik rawan di wilayah tersebut.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya preventif dalam mengurangi risiko bencana alam, khususnya di daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami. Selain itu, pemasangan alat ini juga bertujuan untuk menekan jumlah korban jiwa apabila terjadi bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD KLU, Putradi, menegaskan bahwa pemasangan alat pendeteksi ini sangat penting dilakukan, mengingat Lombok Utara dikenal sebagai daerah yang rawan terhadap bencana gempa bumi.
Sejarah mencatat, beberapa gempa bumi besar pernah melanda kawasan ini, mengakibatkan kerugian besar baik dari segi materi maupun korban jiwa. Oleh karena itu, mitigasi berupa pemasangan alat pendeteksi diharapkan bisa meminimalkan dampak tersebut di masa mendatang.
"Alat ini diberikan oleh pemerintah pusat," ujar Putradi pada Kamis (03/10/2024).
Ia menjelaskan, alat pendeteksi tersebut disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagai bagian dari program pemerintah pusat dalam memperkuat sistem peringatan dini di daerah-daerah rawan bencana. Rencana pemasangan alat ini akan dilakukan di tujuh titik desa yang telah dikategorikan berisiko tinggi terhadap bencana, termasuk Desa Gili Indah, Desa Segara Katon, Sokong, Gondang, Sigar Penjalin, dan Tanjung.
Menurut Putradi, alat yang akan dipasang berjumlah delapan unit. Di Desa Gili Indah, misalnya, dua titik pemasangan direncanakan di Gili Trawangan dan Gili Air.
Hal ini dilakukan karena kedua lokasi tersebut merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, namun juga berada dalam wilayah rawan bencana. Dengan adanya alat pendeteksi, diharapkan wisatawan dan masyarakat lokal dapat diberikan peringatan dini dan memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri apabila terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.
"Alatnya seperti alarm, jika terjadi gempa bumi besar yang berpotensi tsunami, alat ini akan langsung berbunyi," jelas Putradi.
Alarm ini akan memberikan sinyal bahaya kepada masyarakat, sehingga mereka bisa segera mencari jalur evakuasi yang sudah disiapkan. Jalur evakuasi ini akan membantu penduduk bergerak ke tempat yang lebih aman sebelum bencana besar terjadi.
Pemasangan alat pendeteksi ini telah dimulai, dan BPBD KLU berharap semua alat bisa segera beroperasi penuh. Setelah pemasangan selesai, BPBD akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait cara menggunakan alat ini dan langkah-langkah evakuasi yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Edukasi semacam ini penting agar masyarakat lebih tanggap dan siap menghadapi situasi darurat.
"Setelah alat ini terpasang, kami akan turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka lebih paham cara untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," tutup Putradi. (Ten*)
0 Komentar