Foto ; Moderator Debat perdana KPU KLU mengakui kekeliruan saat menuntun jalannya debat |
TANJUNG, PenaNTB.com -Debat perdana antar ketiga Paslon pada Pilkada Lombok Utara yang dilaksanakan KPU - melibatkan Event Organizer (EO) yang ditunjuk mengundang persepsi publik atas jalannya debat. Bahkan, Bawaslu sendiri, menilai moderator inkonsisten terhadap Paslon.
"Dalam debat yang sudah berlangsung, kesalahan penyampaian informasi yang diberikan moderator seperti, Penyampaian informasi mengenai format debat yang tidak konsisten, mengakibatkan kebingungan di kalangan pasangan calon dan penonton," tegas Ketua Bawaslu Kabupaten Lombok Utara, Deni Hartawan, usai acara Rabu (30/10/2024) malam.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada KPU agar pada debat kedua berikutnya, kekeliruan ini tidak terjadi. KPU dan moderator diminta menyampaikan Tatib debat secara clear and clean, mengatur tempo debat secara adil, serta tidak merugikan salah satu paslon.
Untuk diketahui, dirugikannya Danny - Zaki oleh moderator - KPU, berlaku pada saat Paslon tersebut diminta untuk menyampaikan tema reformasi birokrasi sebagaimana hasil undian yang dilakukan Panelis.
Tiba giliran Danny-Zaki dipersilahkan menanggapi pertanyaan Paslon 1 (Najmul - Kus) atas tema tersebut, Danny yang diberi kesempatan menjawab dalam tempo 90 detik (1 menit, 30 detik), menyisakan waktu setengah menit, tepatnya 0.32 detik.
Sisa waktu itu pun digunakan oleh Danny untuk memberi kesempatan kepada Cawabup, Zaki, untuk memperkuat jawaban. Namun saat sudah mulai berbicara dari detik ke 0.32 sampai ke detik 0:29, penyampaian Zaki dicegat oleh moderator.
"Mohon Maaf, hanya boleh dijawab oleh calon bupati saja, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. (Moderator melalui layar monitor, hanya menayangkan 8 poin Tatib debat yang tidak mengatur teknis tanggalan dan jawaban antar Paslon,red)."
Klarifikasi atas kekeliruan ini, merugikan waktu efektif Danny - Zaki secara langsung. Dimana waktu efektif paslon Danny-Zaki saat moderator mulai berbicara mencegat Zaki adalah detik 0:29 sampai sisa waktu detik ke 0:19. Artinya Danny-Zaki kehilangan waktu 10 detik oleh klarifikasi moderator.
Idealnya, moderator, EO, bahkan KPU sekalipun, harus mempertimbangkan kembali hilangnya waktu Paslon untuk substansi di luar debat efektif Paslon.
Mengcopy implementasi dalam sepakbola, injury time kedua kesebelasan akan ditambah oleh wasit dari time added reguler jika kedua tim banyak menghabiskan waktu untuk drama yang tidak fair play.
Begitu pun dalam debat KPU yang didanai dari Rp 18 miliar APBD, KPU harus tegas. Bahwa saat situasi ini terjadi kembali, timer debat harus dihentikan (tunda/jeda/pause) sehingga klarifikasi tak substantif oleh pihak-pihak di luar Paslon tidak merugikan Paslon itu sendiri.
Untuk diketahui, KPU melakui EO, menayangkan pada monitor Tatib debat sebagai berikut:
1. Debat publik dipandu moderator
2. Peserta Debat akan diberikan waktu berbicara. Tidak dibenarkan memotong pemalaran paslon lain saat paslon tersebut sedang berbicara.
3. Waktu dimulai saat paslon berbicara
4. Calon tidak dibenarkan memberikan pertanyaan yang menyerang personal paslon lain.
5. Pertanyaan antar paslon Seputra program, visi misi serta tema debat
6. Calon tidak dipergunakan akronim atau singkatan atau istilah asing saat debat.
7. Moderator akan menghentikan jawaban paslon jika pertanyaan keluar dari pemaparan visi misi serta tema debat.
8. Moderator akan menghentikan jawaban ketika waktu yang tersedia berakhir
Dari ke-8 poin itu, tak satu pun poin yang dapat menyalahkan atau mencegat Zaki saat menggunakan sisa waktu yang digunakan Danny. Namun faktanya, argumen yang disampaikan oleh Moderator berbeda dengan pelaksanaan.
"Di segmen kali ini, kami persilahkan calon bupati yang akan menjawab pertanyaan. Namun jika waktu yang masih tersedia, boleh ditambahkan oleh Wakil Bupati, kalau masih tersedia." Kata moderator
Klarifikasi moderator itu lantas ditanggapi kembali oleh Cabup, Danny. Kami tadi memberikan jawaban, kemudian masih ada sisa waktu, sehingga bapak Cawabup menambahkan.
"Mohon izin, karena waktu tadi hanya tersisa waktu hanya beberapa detik saja." Tambah moderator
Alibi moderator ini menjadi tidak rasional dan tidak profesional karena moderator menghabiskan 11 persen waktu Paslon, red). Di sisa waktu 0.32 detik, banyak narasi yang bisa disampaikan oleh Paslon untuk menarik atensi masyarakat.
"Mohon Maaf, mohon Maaf, mohon izin, saya mengakui kesalahan saya, Mohon Maaf," tegas moderator mengakui. (Red)
0 Komentar