Foto// Kepala Dinas DPMPTSP KLU Evi Winarni, saat wawancarai media di kantornya |
LOMBOK UTARA, PenaNTB.com — Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menunjukkan komitmen untuk menurunkan angka pengangguran.
Melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan kinerja Balai Latihan Kerja (BLK), pemberdayaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta, serta dorongan terhadap investasi lokal, Disnaker PMPTSP berhasil menekan tingkat pengangguran di wilayahnya.
Kepala Disnaker PMPTSP KLU, Evi Winarni, mengungkapkan bahwa penurunan angka pengangguran menjadi salah satu prioritas utama karena kemandirian finansial penduduk penting dalam menciptakan kesejahteraan daerah.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui pendampingan kepada 23 LPK swasta di Lombok Utara, termasuk memastikan izin mereka lengkap dan memfasilitasi penyaluran tenaga kerja yang kompeten ke perusahaan yang membutuhkan.
“Pengangguran terbuka ini tidak bisa kita kurangi langsung secara drastis, itu perlu langkah strategis di sektor tenaga kerja. Kami telah melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada LPK swasta agar bisa meningkatkan kualitas dan akreditasi. Ini akan memastikan bahwa tenaga kerja yang dilahirkan kompeten dan siap bersaing,” kata Evi pada Senin, 4 Oktober 2024.
Selain mempersiapkan tenaga kerja melalui pelatihan, Disnaker PMPTSP juga berfokus pada peningkatan investasi, terutama di sektor pariwisata dan pertanian.
Evi menjelaskan, berbagai desa wisata yang dikembangkan di Lombok Utara akan membutuhkan tenaga ahli sehingga pengembangan sumber daya manusia di bidang tersebut sangat penting.
Dinas juga tengah mengusulkan perluasan kesempatan kerja melalui program padat karya, agar pembangunan daerah turut melibatkan masyarakat lokal.
Saat ini, investasi di Lombok Utara mencapai Rp 600 miliar, melampaui target RPJMD dan berfokus pada sektor pariwisata.
Namun, dinas tidak hanya fokus di kawasan wisata Gili, tetapi juga menggali potensi ekonomi lain di tiap kecamatan, terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Dengan langkah ini, diharapkan lebih banyak lapangan kerja tercipta di Lombok Utara.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka Pengangguran Terbuka (PTP) di Lombok Utara terus mengalami penurunan yang signifikan. Pada 2020, PTP tercatat sebesar 3,01 persen, menurun menjadi 1,75 persen pada 2021, dan menyentuh angka 0,38 persen pada 2022. Penurunan ini menjadi indikasi positif dari dampak upaya Disnaker PMPTSP.
Disnaker PMPTSP juga menggelar job fair yang bertujuan membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan. Pada acara job fair terbaru, 33 perusahaan dari berbagai sektor menawarkan 681 lowongan kerja, yang diharapkan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
Acara serupa pada 2023, yang diikuti oleh 21 perusahaan dengan 900 lowongan kerja, berhasil merekrut 120 pekerja.
“Job fair ini adalah upaya kami dalam menekan angka pengangguran dan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat Lombok Utara. Dengan acara ini, kami berharap tingkat pengangguran semakin menurun,” tutup Evi. (Red)
0 Komentar