Foto// Calon Bupati no urut 03 Dr Muchsin Efendi di dampingi ketua tim partai kualisi pasangan calon bupati dan wakil bupati MJA, Ada Malik |
LOMBOK UTARA, PenaNTB.com - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara nomor urut 3, Dr. TGH. Muchsin Efendi, LC.,MA dan H Junaidi Arif, SP (MJA) akan meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer atau tenaga kontrak daerah pada lingkup pemerintah Lombok Utara.
Hal ini sebagai bentuk komitmen Paslon MJA untuk tenaga kontrak daerah yang turut serta membangun daerah Lombok Utara.
"MJA berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer," ucap Ketua Tim Partai Koalisi MJA, Ada Malik, Rabu (6/11/2024).
Pasangan MJA menggarisbawahi bahwa tenaga honorer selama ini adalah tulang punggung berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan memainkan peran vital dalam pelayanan publik.
Ada Malik mengungkapkan rencana untuk meningkatkan gaji tenaga honorer, yang saat ini berada di angka Rp 1 juta per bulan. Jika terpilih, MJA berjanji akan menaikkan gaji tersebut menjadi Rp 1,5 juta per bulan, dan berpotensi dinaikkan lebih lanjut sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
"Kesejahteraan tenaga honorer merupakan prioritas karena peran mereka yang sangat penting dalam menjaga kelancaran pelayanan publik," ungkapnya.
Ia menegaskan, tenaga honorer adalah bagian dari pondasi pelayanan publik di daerah ini. Mereka bekerja dengan dedikasi tinggi, namun selama ini dianggap sebelah mata.
"Kami akan pastikan hak-hak mereka dihargai dan kesejahteraan mereka meningkat," tegasnya mantan anggota DPRD Lombok Utara dua periode ini.
Selain kenaikan gaji, MJA juga berkomitmen mendorong adanya regulasi yang menjamin peran dan hak tenaga honorer di Lombok Utara.
Mereka berharap tenaga honorer tidak lagi dipandang sebelah mata, namun dihargai sebagai pekerja profesional yang memiliki dedikasi tinggi.
Muchsin sebagai seorang tenaga pendidik dan dosen di kampus ternama, bahwa kesejahteraan guru honorer dan fasilitas pendidikan akan menjadi prioritas. Pendidikan berkualitas, menurutnya, adalah kunci pembangunan berkelanjutan di Lombok Utara.
Pasangan MJA bertekad untuk membentuk pemerintahan yang bersih, sehat, dan berwibawa. Mereka menyoroti bahwa selama ini tenaga honorer kerap menjadi korban tekanan politik, terutama dalam setiap periode pemilu lima tahunan.
"Dalam pemerintahan yang akan datang, MJA berkomitmen memastikan bahwa tenaga honorer tidak lagi menghadapi ancaman pemutusan kontrak sepihak atau keputusan-keputusan tidak manusiawi yang merugikan mereka," imbuhnya Sekretaris DPC PKB Lombok Utara yang kerap sukses menghantarkan kepala daerah.
Pasangan MJA berharap bahwa dengan meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer, mereka dapat menciptakan sistem pemerintahan yang lebih inklusif, berdaya saing, dan peduli terhadap seluruh elemen masyarakat di Lombok Utara.
"Kami ingin menghargai kontribusi tenaga honorer secara layak. Mereka punya perasaan dan keluarga yang bergantung pada pekerjaan ini. Sepanjang mereka bekerja dengan baik, mereka akan dihormati dan dilindungi hak-haknya," tutupnya.(*)
0 Komentar